Film Realise October |
1. Taken 2
Bagi para penggemar
“Taken” (2008) — film yang melambungkan Liam Neeson sebagai seorang bintang laga — kehadiran sekuelnya, “Taken 2”, merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Dalam film ini, Neeson kembali berperan sebagai Bryan Mills, sang pensiunan agen CIA jagoan. Baik “Taken” maupun “Taken 2” sama-sama bercerita tentang penculikan. Namun, kali ini target penculikannya bukan lagi putri Bryan, tapi justru dirinya sendiri.
“Taken” (2008) — film yang melambungkan Liam Neeson sebagai seorang bintang laga — kehadiran sekuelnya, “Taken 2”, merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Dalam film ini, Neeson kembali berperan sebagai Bryan Mills, sang pensiunan agen CIA jagoan. Baik “Taken” maupun “Taken 2” sama-sama bercerita tentang penculikan. Namun, kali ini target penculikannya bukan lagi putri Bryan, tapi justru dirinya sendiri.
Setelah menyaksikan “The Grey” (2012), “Unknown” (2011), dan “Batman Begins” (2005), semua tentu bisa menyimpulkan bahwa ini merupakan sebuah ide bodoh. Jangan main-main dengan Liam Neeson, karena ia tak akan segan-segan untuk mencari, menemukan, dan membunuh mereka yang cari masalah dengannya — untuk kedua kalinya.
PLOT: Saat sedang berada di Istanbul, Bryan Mills (Liam Neeson) sang pensiunan agen CIA tanpa sengaja bertemu dengan mantan istrinya, Lenore (Famke Janssen), dan putrinya, Kim (Maggie Grace). Bryan pun mengundang keduanya untuk menghabiskan masa liburan bersamanya. Namun, bahaya pun tetap mengintai karena Murad Kwasniqi (Rade Serbedzija), ayah dari penculik yang dulu dihabisinya, ternyata kini mengincar nyawa Bryan. Kali ini, Bryan dan Lenore justru menjadi target dari penculikan bermotif balas dendam ini. Apakah Bryan akan dapat meloloskan diri dengan bantuan Kim?
Sutradara: Olivier Megaton
Penulis Naskah: Luc Besson, Robert Mark Kamen
Pemeran: Liam Neeson (Bryan Mills), Maggie Grace (Kim), Famke Janssen (Lenore), Leland Orser (Sam), Jon Gries (Casey), D.B. Sweeney (Bernie), Luke Grimes (Jamie), Rade Serbedzija (Murad Krasniqi), Kevork Malikyan (Inspector Durmaz), Alain Figlarz (Suko)
Durasi: 91 menit
Rating: PG-13
Tanggal Rilis: 3 Oktober 2012
Produksi: EuropaCorp, Grive Productions, Canal+, M6, Cine+
2. Perahu Kertas 2
Kalau Anda sudah menyaksikan “Perahu Kertas” yang dirilis tanggal 16 Agustus lalu, rasanya tak enak bila harus melewatkan bagian keduanya, “Perahu Kertas 2”, di bioskop minggu ini. Bagi para penggemar kisah karya Dee, ini adalah kesempatan yang langka untuk bisa menyaksikan visualisasi novelnya di layar lebar.
PLOT: Keenan (Adipati Dolken) sudah memutuskan kembali tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga setelah ayahnya terserang stroke. Ia pun kini menjalani hubungan jarak jauh dengan Luhde (Elyzia Mulachela) yang tinggal di Bali. Sedangkan Kugy (Maudy Ayunda) telah menjadi semakin dekat dengan Remi (Reza Rahadian), yang juga menjadi atasannya di biro iklan AdVocaDo. Tetapi, peristiwa demi peristiwa kemudian terjalin, mempertemukan dan memisahkan hati, silih berganti antara Kugy, Keenan, Remi, Luhde, dan orang-orang lain di sekeliling mereka. Bahkan juga, membuka hubungan antara sosok Pak Wayan (Tio Pakusadewo) dan kedua orang tua Keenan, Lena (Ira Wibowo) dan Adri.
Sutradara: Hanung Bramantyo
Penulis: Dewi Lestari
Pemeran: Maudy Ayunda (Kugy), Adipati Dolken (Keenan), Reza Rahadian (Remi), Elyzia Mulachela (Luhde), Tio Pakusadewo (Pak Wayan), Ira Wibowo (Lena), August Melasz (Adri), Ben Kasyafani (Karel)
Rating: Remaja
Tanggal Rilis: 4 Oktober 2012
Produksi: Starvision Plus, Bentang Pictures, Dapur Film Production
3. Rumah Kentang
Ada banyak film horor Indonesia di bulan Oktober ini, misalnya “Tali Pocong Perawan 2”, “Bangkitnya Suster Gepeng”, dan “Pacarku Kuntilanak Kembar”. Namun, dari semua judul itu, sepertinya hanya “Rumah Kentang” yang layak dilirik. Sekilas, film ini terlihat lebih serius dan tak terkesan murahan. Kisahnya pun tak sekadar mengumbar bunuh-bunuhan dan adegan seks. Bagi yang menyukai film seram, “Rumah Kentang” bisa menjadi alternatif pilihan di bulan Oktober ini.
PLOT: Setelah mendapat berita bahwa ibunya meninggal, Farah (Shandy Aulia) yang kuliah di Melbourne memutuskan pulang ke Jakarta. Setelah sampai kembali di Tanah Air, Farah mendapati hal-hal yang membuatnya berpikir ulang untuk melanjutkan kuliahnya. Tanpa diketahuinya, ibunya selama ini telah menguras harta mereka hanya supaya Farah tetap bisa kuliah. Selain itu, adiknya yang masih SMA, Rika (Tasya Kamila), kini hanya tinggal sendirian. Karena berada dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, dua gadis ini terpaksa harus pindah dari rumah kontrakan yang mahal ke rumah warisan milik ibu mereka.
Rumah yang terletak di kawasan elit di Jakarta Selatan itu awalnya direncanakan untuk diinvestasikan, namun tidak pernah laku terjual. Gosipnya, rumah tersebut dihuni oleh hantu anak kecil. Tapi, karena tidak punya pilihan lain, Farah tetap membawa Rika untuk tinggal disana. Ketika mendiami rumah tersebut, keduanya pun mulai mengalami hal-hal yang ganjil. Apa yang akan terjadi kepada Farah dan Rika di rumah itu?
Sutradara: Jose Poernomo
Pemeran: Shandy Aulia (Farah), Tasya Kamila (Rika), Chintami Atmanegara (Tante Anti), Gilang Dirgahari (Arman), Ki Kusumo (Pak Hadi), Daus Separo (pegawai PLN), Iszur Muchtar (calon pembeli rumah), Rina Nose (calon pembeli rumah), Sonia Wibisono (dokter)
Rating: Remaja
Tanggal Rilis: 4 Oktober 2012
Produksi: Hitmaker Studios, PT Soraya Intercine Film
4. Finding Nemo 3D
“Finding Nemo” pertama kali dirilis sembilan tahun yang lalu. Namun, sampai sekarang film animasi ini masih dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu karya terbaik dari studio animasi Pixar. Meski demikian, apakah “Finding Nemo 3D” merupakan sesuatu yang layak untuk disaksikan? Bila Anda masih ingat betapa indahnya pemandangan bawah laut Australia saat film ini diputar di bioskop tahun 2003, sekarang bayangkan bila semua itu dihadirkan dalam format 3D. Tak hanya diberi kesempatan untuk melihat bagaimana efek 3D memperkaya film ini, Anda juga mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman menonton film ini di layar lebar dengan anak atau saudara Anda yang masih kecil. Terdengar menarik?
PLOT: Saat sedang berada di Istanbul, Bryan Mills (Liam Neeson) sang pensiunan agen CIA tanpa sengaja bertemu dengan mantan istrinya, Lenore (Famke Janssen), dan putrinya, Kim (Maggie Grace). Bryan pun mengundang keduanya untuk menghabiskan masa liburan bersamanya. Namun, bahaya pun tetap mengintai karena Murad Kwasniqi (Rade Serbedzija), ayah dari penculik yang dulu dihabisinya, ternyata kini mengincar nyawa Bryan. Kali ini, Bryan dan Lenore justru menjadi target dari penculikan bermotif balas dendam ini. Apakah Bryan akan dapat meloloskan diri dengan bantuan Kim?
Sutradara: Olivier Megaton
Penulis Naskah: Luc Besson, Robert Mark Kamen
Pemeran: Liam Neeson (Bryan Mills), Maggie Grace (Kim), Famke Janssen (Lenore), Leland Orser (Sam), Jon Gries (Casey), D.B. Sweeney (Bernie), Luke Grimes (Jamie), Rade Serbedzija (Murad Krasniqi), Kevork Malikyan (Inspector Durmaz), Alain Figlarz (Suko)
Durasi: 91 menit
Rating: PG-13
Tanggal Rilis: 3 Oktober 2012
Produksi: EuropaCorp, Grive Productions, Canal+, M6, Cine+
2. Perahu Kertas 2
Kalau Anda sudah menyaksikan “Perahu Kertas” yang dirilis tanggal 16 Agustus lalu, rasanya tak enak bila harus melewatkan bagian keduanya, “Perahu Kertas 2”, di bioskop minggu ini. Bagi para penggemar kisah karya Dee, ini adalah kesempatan yang langka untuk bisa menyaksikan visualisasi novelnya di layar lebar.
PLOT: Keenan (Adipati Dolken) sudah memutuskan kembali tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga setelah ayahnya terserang stroke. Ia pun kini menjalani hubungan jarak jauh dengan Luhde (Elyzia Mulachela) yang tinggal di Bali. Sedangkan Kugy (Maudy Ayunda) telah menjadi semakin dekat dengan Remi (Reza Rahadian), yang juga menjadi atasannya di biro iklan AdVocaDo. Tetapi, peristiwa demi peristiwa kemudian terjalin, mempertemukan dan memisahkan hati, silih berganti antara Kugy, Keenan, Remi, Luhde, dan orang-orang lain di sekeliling mereka. Bahkan juga, membuka hubungan antara sosok Pak Wayan (Tio Pakusadewo) dan kedua orang tua Keenan, Lena (Ira Wibowo) dan Adri.
Sutradara: Hanung Bramantyo
Penulis: Dewi Lestari
Pemeran: Maudy Ayunda (Kugy), Adipati Dolken (Keenan), Reza Rahadian (Remi), Elyzia Mulachela (Luhde), Tio Pakusadewo (Pak Wayan), Ira Wibowo (Lena), August Melasz (Adri), Ben Kasyafani (Karel)
Rating: Remaja
Tanggal Rilis: 4 Oktober 2012
Produksi: Starvision Plus, Bentang Pictures, Dapur Film Production
3. Rumah Kentang
Ada banyak film horor Indonesia di bulan Oktober ini, misalnya “Tali Pocong Perawan 2”, “Bangkitnya Suster Gepeng”, dan “Pacarku Kuntilanak Kembar”. Namun, dari semua judul itu, sepertinya hanya “Rumah Kentang” yang layak dilirik. Sekilas, film ini terlihat lebih serius dan tak terkesan murahan. Kisahnya pun tak sekadar mengumbar bunuh-bunuhan dan adegan seks. Bagi yang menyukai film seram, “Rumah Kentang” bisa menjadi alternatif pilihan di bulan Oktober ini.
PLOT: Setelah mendapat berita bahwa ibunya meninggal, Farah (Shandy Aulia) yang kuliah di Melbourne memutuskan pulang ke Jakarta. Setelah sampai kembali di Tanah Air, Farah mendapati hal-hal yang membuatnya berpikir ulang untuk melanjutkan kuliahnya. Tanpa diketahuinya, ibunya selama ini telah menguras harta mereka hanya supaya Farah tetap bisa kuliah. Selain itu, adiknya yang masih SMA, Rika (Tasya Kamila), kini hanya tinggal sendirian. Karena berada dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, dua gadis ini terpaksa harus pindah dari rumah kontrakan yang mahal ke rumah warisan milik ibu mereka.
Rumah yang terletak di kawasan elit di Jakarta Selatan itu awalnya direncanakan untuk diinvestasikan, namun tidak pernah laku terjual. Gosipnya, rumah tersebut dihuni oleh hantu anak kecil. Tapi, karena tidak punya pilihan lain, Farah tetap membawa Rika untuk tinggal disana. Ketika mendiami rumah tersebut, keduanya pun mulai mengalami hal-hal yang ganjil. Apa yang akan terjadi kepada Farah dan Rika di rumah itu?
Sutradara: Jose Poernomo
Pemeran: Shandy Aulia (Farah), Tasya Kamila (Rika), Chintami Atmanegara (Tante Anti), Gilang Dirgahari (Arman), Ki Kusumo (Pak Hadi), Daus Separo (pegawai PLN), Iszur Muchtar (calon pembeli rumah), Rina Nose (calon pembeli rumah), Sonia Wibisono (dokter)
Rating: Remaja
Tanggal Rilis: 4 Oktober 2012
Produksi: Hitmaker Studios, PT Soraya Intercine Film
4. Finding Nemo 3D
“Finding Nemo” pertama kali dirilis sembilan tahun yang lalu. Namun, sampai sekarang film animasi ini masih dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu karya terbaik dari studio animasi Pixar. Meski demikian, apakah “Finding Nemo 3D” merupakan sesuatu yang layak untuk disaksikan? Bila Anda masih ingat betapa indahnya pemandangan bawah laut Australia saat film ini diputar di bioskop tahun 2003, sekarang bayangkan bila semua itu dihadirkan dalam format 3D. Tak hanya diberi kesempatan untuk melihat bagaimana efek 3D memperkaya film ini, Anda juga mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman menonton film ini di layar lebar dengan anak atau saudara Anda yang masih kecil. Terdengar menarik?
PLOT: Marlin (Albert Brooks) adalah seekor ikan badut yang tinggal bersama putranya, Nemo (Alexander Gould), di Great Barrier Reef. Setelah kehilangan istri serta hampir semua anaknya dan hanya bisa menyelamatkan Nemo, Marlin berubah menjadi seorang ayah yang sangat protektif. Meski selalu diingatkan akan bahaya yang tersimpan di lautan lepas, Nemo tak mengindahkan perkataan ayahnya dan tertangkap oleh seorang penyelam. Marlin yang panik mendapat bantuan untuk melacak putranya dari seekor ikan regal tang pelupa bernama Dory (Ellen DeGeneres). Nemo yang tertangkap sekarang terjebak di akuarium milik seorang dokter gigi. Dapatkah Marlin dan Dory menyelamatkan Nemo sebelum hal yang lebih buruk terjadi padanya?
Sutradara: Andrew Stanton, Lee Unkrich
Penulis Naskah: Andrew Stanton & Bob Peterson & David Reynolds
Pengisi Suara: Albert Brooks (Marlin), Ellen DeGeneres (Dory), Alexander Gould (Nemo), Willem Dafoe (Gill), Brad Garrett (Bloat), Allison Janney (Peach), Austin Pendleton (Gurgle), Stephen Root (Bubbles), Vicki Lewis (Deb / Flo), Joe Ranft (Jacques), Geoffrey Rush (Nigel)
Durasi: 100 menit
Rating: G
Tanggal Rilis: 5 Oktober 2012
Produksi: Walt Disney Pictures, Pixar Animation Studios, Disney Enterprises
Sutradara: Andrew Stanton, Lee Unkrich
Penulis Naskah: Andrew Stanton & Bob Peterson & David Reynolds
Pengisi Suara: Albert Brooks (Marlin), Ellen DeGeneres (Dory), Alexander Gould (Nemo), Willem Dafoe (Gill), Brad Garrett (Bloat), Allison Janney (Peach), Austin Pendleton (Gurgle), Stephen Root (Bubbles), Vicki Lewis (Deb / Flo), Joe Ranft (Jacques), Geoffrey Rush (Nigel)
Durasi: 100 menit
Rating: G
Tanggal Rilis: 5 Oktober 2012
Produksi: Walt Disney Pictures, Pixar Animation Studios, Disney Enterprises
Sumber : http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/film-yang-dirilis-minggu-pertama-oktober-2012.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar